Fiksi membuatku hidup di dalam banyak dunia. Aku bisa menjadi siapa pun, termasuk engkau, tapi selalu gagal menemukan diri sendiri. Aku mendalami dirimu dengan sempurna, sampai-sampai lupa bahwa aku telah kehilangan tubuh. Pikiran begitu bebas dan liar. Meskipun sebenarnya aku terkurung di selembar dokumen, sebuah neraka yang kurancang sendiri untuk menghukum sisi jahat lainnya.
Bulan: Januari 2019
Sampah yang Mungkin Berguna
Idk why i let people treat me like shit. Adakalanya aku mengalami hal buruk sebagaimana yang tertulis di kalimat itu. Tapi, aku betul-betul bingung kenapa malah telat sadar. Sekalipun nanti aku sudah tahu, bodohnya masih tetap membiarkan mereka melakukan hal yang semena-mena terhadapku. Misalnya, sewaktu bekerja lepas di suatu media, aku berulang kali menuruti seorang… Lanjutkan membaca Sampah yang Mungkin Berguna
Katalis
Rendam dan dinginkan kepalamu di kolam berwarna langit itu, Sayangku. Jangan kau sunggi lagi nerakanya. Kau manusia, bukan malaikat, iblis, atau Tuhan. Kasihan gagasanmu yang suci itu kalau terus-menerus terbakar oleh dosa, lalu berjatuhan. Menyisakan abu. Tertiup angin. Kehilangan ingin. Tak ada arti. Apa kini apinya telah padam? Jika sudah, kumpulkan energi-energi baru. Santai saja,… Lanjutkan membaca Katalis
Lima Fragmen Penghancur Diri Sendiri
/1/ Dunia ideal yang aku inginkan adalah kebakaran di gedung bertingkat 50. Sedangkan hidup yang kujalani malah berbentuk segayung air--yang dengan polosnya berusaha memadamkan api itu. /2/ Puisi yang bagus konon berwujud senja di dalam secangkir kopi. Aku lebih suka es teh dengan segenggam gula dan sejumput gila. Lebih buruk mana, insomnia atau tulisanku? Lebih… Lanjutkan membaca Lima Fragmen Penghancur Diri Sendiri